TUGAS PERTEMUAN MINGGUAN 1 KELAS A FILSAFAT ILMU

Nama : Rahul Manufan Pandra
NIM/Kelas : 203010702011/A
Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 
Dosen Matkul : Dr. Sally Marisa Sihombing, S.IP.,M.Si
Hari : Jumat, 09 Oktober 2020

Pertanyaan?
1. Berikan masing-masing contoh pemikiran ontologis, epistomologis, dan aksiologis dalam suatu kegiatan keilmuan seperti penelitian?
Jawaban :
1. Ontologi
Ontologi berasal dari kata “Onthos” yang berarti berada dan “Logos” berarti ilmu. Jadi bisa disimpulkan bahwa ontologi adalah ilmu yang membahas tentang hakikat sesuatu yang ada sehingga sesuatu tersebut bisa dipercaya masyarakat.
Aspek Ilmu pengetahuan dalam hal ini ditentukan oleh metodis, sistematis (saling berkaitan), dan rasional (berdasarkan fakta). Seperti Benda mati, Benda hidup, manusi individu, dan lain sebagainya.
Contoh Ontologi Pendidikan yaitu: Apa hakikatnya Pendidikan yang di dirikan pemerintah.
2. Epistemologi
Epistimologi berasal dari yunani, yaitu “Episteme” berarti pengetahuan dan “logos” berarti pemikiran. Jadi Epistemologi adalah cabang ilmu filsafat yang membahas tentang ilmu pengetahuan dari Sesuatu yang ada di dalam pendidikan. Epistemologi ini mengarah pada pengetahuan atau teori ilmu pengetahuan.
Dalam hal ini kita membahas bagaimana Ilmu pengetahuan itu diperoleh, dan bagaimana kita mengetahui apa yang kita ketahui. Banyak sekali perdebatan mengenai ilmu pengetahuan.
Unsur-unsul Ilmu pengetahuan antara lain; mengetahui, diketahui, kesadaran mengenai sesuatu yang diketahui. Dalam hal pendidikan, epistimologi berkaitan dengan metode yang diberikan oleh guru.
Contohnya, Kita harus tahu kenapa pendidikan itu harus didirikan, dan apa yang melatar belakangi pendidikan di negara ini.
3. Aksiologi
Aksiologi berasal dari kata “axios” yang berarti nilai dan “logos” berarti pemikiran. Jadi aksiologi adalah Ilmu pengetahuan yang membahas hakikat nilai yang ditinjau dari kefilsafatan.
Inti aksiologi ada dua yaitu Etika (bersumber dari al Qur’an dan Hadis) dan Estetika (doktinnya dari agama).
Contohnya, Apa nilai yang terkandung dalam pendidikan tersebut.
2. Mencari 3 studi kasus mengenai landasan pemikiran filsafat ilmu.
Jawaban :
1. Contoh studi kasus dari ontologi, misalnya ontologi rumah. Di zaman sekarang, begitu banyak model dan bentuk dari rumah.
Bahkan, sudah sangat umum rumah yang kita tempati saat ini bukan lagi berupa rumah yang berdiri menginjak tanah seperti yang biasa ada sejak zaman dahulu, melainkan berupa rumah susun ataupun apartemen yang dibangun bertingkat di sebidang lahan tertentu. Menurut Plato, realitasnya adalah ide atau gambaran yang membuat kita selalu mengenali tentang rumah. Di tengah begitu banyak bentuk atau model-model rumah, namun ide tentang rumah ini yang membuat kita tetap mengenali bahwa apa yang kita lihat adalah rumah meskipun dari segi bentuknya sudah banyak berubah.
Kita akan tetap mengenalinya sebagai rumah dimana sebuah keluarga pulang dan berkumpul serta menjadi tempat tujuan untuk pulang.
Contoh lain dari ontologi adalah ontologi tentang sahabat kita. Kita mungkin memiliki seorang sahabat yang kita kenal sejak sekolah dasar. Setelah kita lama berpisah, kita bertemu kembali 15 tahun kemudian dalam sebuah acara. Saat bertemu kembali, kita mungkin melihat adanya perubahan fisik dari sahabat kita itu, seperti terlihat lebih tua, lebih tinggi, lebih gemuk, dan perubahan-perubahan lain yang mungkin terjadi secara fisik.
Namun, terlepas dari perubahan fisiknya, tetap ada sesuatu yang tidak berubah dari sahabat kita tersebut. Sesuatu yang tidak berubah itulah membuat kita tetap bisa mengenali dan mengetahui bahwa dia masih sahabat kita yang sama. Hal inilah yang disebut dengan ontologi dari sahabat kita.
2. Contoh studi kasus dari epistemologi. Sebelumnya sudah dibahas bahwa epistemologi ini adalah cara manusia dalam memperoleh sebuah ilmu pengetahuan. Maka, jika kita membahas mengenai rumah yang sebelumnya, maka pertanyaannya adalah bagaimana kita bisa mengetahui bahwa sesuatu tersebut disebut sebagai rumah.
Apa saja yang kita lihat sehingga kita mengetahui bahwa benda yang sedang kita lihat adalah benar-benar rumah. Misalnya, melihat dari fungsinya, lokasinya, atau tolak ukur lainnya. Demikian halnya ketika kita bertemu dengan sahabat kita semasa sekolah dasar. Dengan cara apa kita bisa mengenali bahwa seseorang yang kita temui itu adalah sahabat kita di masa sekolah dasar 15 tahun yang lalu. Apakah dari selera humornya yang masih sama, dari cara dia makan, dari aspek-aspek identitas sosial yang dia miliki atau sifat-sifat lain yang kita kenali ada pada sahabat kita di masa sekolah dasar dan masih ada hingga saat ini.
Epistemologi dari sahabat kita ini adalah bagaimana cara kita mengetahui bahwa orang yang kita temui ini adalah orang yang sama dengan yang ada ingatan kita sejak 15 tahun lalu. Pada awalnya, kita akan menangkap keberadaan dan pengetahuan tentang rumah dan sahabat kita melalui panca indera yang kita punya. Informasi yang kita tangkap melalui panca indera itu selanjutnya akan dianalisa oleh otak atau akal yang kita miliki. Akal yang akan mengklasifikasinya informasi yang kita terima menjadi sebuah ilmu pengetahuan mengenai rumah dan sahabat kita. Inilah yang menjadi contoh kasus sederhana mengenai epistemologi dalam kehidupan sehari-hari.
3. Contoh kasus aksiologi dalam kehidupan sehari-hari? Jika kita ingat di pembahasan awal, aksiologi membahas tentang manfaat dari ilmu pengetahuan yang kita peroleh. Ranah dari aksiologi ini sendiri adalah tentang etika dan estetika. Maka, dengan aksiologi kita bisa memilah apakah ilmu pengetahuan yang kita peroleh tersebut bermanfaat atau tidak bermanfaat bagi kita. Maka, jika kita masih membahas mengenai ilmu pengetahuan tentang rumah seperti sebelumnya, maka dengan aksiologi kita mencoba untuk mengetahui apakah rumah memberi manfaat atau tidak untuk kehidupan kita sehari-hari.
Misalnya, dengan kita mengetahui bahwa sesuatu itu adalah rumah, kita bisa lebih mudah untuk menentukan dimana kita akan tinggal, tempat seperti apa yang nyaman untuk kita dan kita bisa mengenali bahwa rumah itu adalah komponen yang penting untuk kebahagiaan keluarga kita sehari-hari. Atau, jika kita membahas tentang sahabat, dengan aksiologi kita mengetahui apakah dengan kita masih mengenali sahabat lama kita memberi manfaat untuk kita. Misalnya, kita bisa menjalin kembali persahabatan yang telah lama berpisah, menjalin silaturahmi, atau menghibur diri dengan bernostalgia bersama sahabat.

Klik link di bawah ini :
Tugas Mingguan 1 Filsafat Ilmu Kelas A

Komentar